Keraton Yogyakarta Sukses Gelar Webinar dan Workshop Internasional Budaya Jawa 2021

Keraton Yogyakarta memperingati Ulang Tahun Penobatan (Tingalan Jumenengan Dalem) Sri Sultan Hamengku Buwono X sejak tahun 2019 salah satunya dengan Simposium Internasional Budaya Jawa. Tak hanya agenda tersebut, Keraton Yogyakarta juga menghadirkan pameran seputar budaya Jawa bertempat di kompleks keraton dan terbuka untuk umum. 

Meski demikian, semenjak pandemi CoViD-19 melanda wilayah DIY, Keraton Yogyakarta melakukan penyesuaian dalam pelaksanaan Simposium dan Workshop Internasional Budaya Jawa pada tahun ini. Seluruh rangkaian kegiatan digelar secara daring melalui akun Zoom sejak tanggal 17 Juli hingga 8 Agustus 2021 pada tiap akhir pekan.

Empat sesi Webinar Budaya Jawa telah digelar dengan menghadirkan tema berbeda. Satu hari setelah agenda webinar, digelar lokakarya (workshop) yang membahas seputar kuliner Jawa, seni merangkai janur dan daun pisang yang biasa dipergunakan saat upacara adat Jawa. Setiap agenda webinar diikuti oleh tak kurang 350 peserta yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Sementara agenda lokakarya budaya Jawa selalu diikuti dengan rata-rata peserta sebanyak 80 orang. 

Gkrhayu

Ketua Panitia Simposium dan Workshop Internasional Budaya Jawa 2021, GKR Hayu, menyampaikan bahwa webinar kali ini cenderung mengarah pada pembahasan budaya Jawa secara umum. “Beda seperti dua tahun sebelumnya yang mengangkat soal Manuskrip (2019) dan Busana Jawa (2020). Kali ini lebih umum, beberapa yang diangkat yaitu sejarah, preservasi benda bersejarah, filosofi Jawa dan kuliner. Kami juga adakan sesi workshop tentang pembuatan benda-benda yang identik dengan upacara di Jawa atau pun praktik memasak masakan Jawa,” urai Gusti Hayu. 

Putri keempat Ngarsa Dalem ini mengatakan rangkaian agenda webinar merupakan wujud konsistensi keraton dalam memberikan edukasi kepada masyarakat luas. “Format pelaksanaannya memang kita ubah, karena saat ini tidak memungkinkan untuk mengumpulkan orang banyak dalam satu ruangan. Memang atmosfernya berbeda karena hadir secara daring, namun ternyata antusiasmenya tetap tinggi. Demikian halnya yang biasa ada pertunjukan tari sebagai pembuka rangkaian agenda, kali ini tidak ada. Meski begitu, interaksi yang terbangun antara narasumber dengan peserta sangat baik,” ungkap Gusti Hayu. 

Meski demikian, lanjut GKR Hayu, penyesuaian format ini tidak mengubah esensi dan maksud melestarikan budaya yang ingin disampaikan keraton. “Yang pasti, kami berharap agar webinar ini dapat memberikan pengetahuan masyarakat soal budaya Jawa. Salah satu keuntungan dengan digelar secara daring sebenarnya juga lebih menguntungkan dari sisi cakupan peserta, karena kali ini pesertanya lebih beragam, tidak hanya dari Indonesia. Porsi peserta dari mancanegara juga lebih banyak dari tahun sebelumnya. Artinya, minat untuk mengikuti agenda ini ternyata bagus, meski memang tidak dapat bersua face to face,” tambah GKR Hayu. 

Di sisi lain, animo peserta kepada setiap narasumber baik webinar maupun lokakarya sangat baik. “Para peserta webinar dan workshop banyak yang mengapresiasi kegiatan ini, terbukti dari beberapa feedback yang disampaikan lewat evaluasi kami. Kami juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi peserta yang setia mengikuti seluruh rangkaian webinar danworkshop dari awal hingga akhir. Tak lupa kepada narasumber dan seluruh pihak yang telah menyukseskan kegiatan ini,” tukas GKR Hayu. 

Gusti Hayu berharap, tugas masyarakat selanjutnya adalah turut merawat sejarah dan melestarikannya. “Kita tidak menutup diri, oleh karena itu penting untuk belajar dari berbagai narasumber baik dalam dan luar negeri yang telah melakukan langkah-langkah terbaik dalam menjaga benda-benda bersejarah. Hingga suatu saat nanti, apabila kita benar-benar dapat menyambut warisan leluhur itu kembali, kita telah siap untuk menjaga dan memanfaatkannya sebaik-baiknya,” tutup GKR Hayu. 

Webinar Closing

Berikut rangkaian kegiatan Webinar dan Workshop Internasional Budaya Jawa 2021 yang telah berlangsung.

Sesi 1

  1. 17 Juli : Webinar “Pemeliharaan Benda Bersejarah”

    Narasumber: Dr. Matthew Cohen (Universitas Yale, Amerika Serikat) dan Dr. Mikke Susanto (ISI Yogyakarta) 

  2. 18 Juli: Lokakarya Seni Kerajinan Daun Kelapa/Janur

Sesi 2

  1. 24 Juli: Webinar “Menggali Pemikiran Jawa” 

    Narasumber: Prof. Koentjoro (UGM, Yogyakarta)

  2. 25 Juli: Lokakarya Masakan Jawa (Bendul dan Puding Kabinet)

Sesi 3

  1. 31 Juli: Webinar “Jamuan Kenegaraan di Kesultanan Yogyakarta” 

    Narasumber: Dr. Jiri Jakl (Universitas Heidelberg, Jerman), Prof. Murdijati Gardjito (UGM, Yogyakarta), Fadly Rahman (Universitas Padjajaran, Bandung) 

  2. 1 Agustus: Lokakarya Seni Kerajinan Daun Pisang 

Sesi 4

  1. 7 Agustus : Webinar “Masyarakat Jawa Dahulu dan Sekarang”

    Narasumber: Dr. Lydia Kieven (Universitas Bonn, Jerman) dan Dra. Dwi Ratna Nurhajarini (BPNB Yogyakarta) 

  2. 8 Agustus : Workshop: Masakan Jawa (Roti Jok dan Manuk Nom)

 

Workshop