Bangsal Kencana dan Gedhong Prabayeksa Ditutup Sementara untuk Renovasi

Setelah renovasi terhadap Siti Hinggil pada tahun 2016 lalu, tahun 2017 ini dilakukan renovasi terhadap dua bangunan lain di Keraton Yogyakarta, yakni Bangsal Kencana dan Gedhong Prabayeksa. Sejak Rabu (3/5), kedua bangunan tersebut ditutup karena adanya proses renovasi yang direncanakan berakhir pada bulan November tahun ini.

“Fokus pengerjaan ada pada konstruksi kekuatan bangunan dan pekerjaan penggantian atap,” ujar Winarto, selaku manajer pelaksana renovasi. Tiang-tiang penyangga (saka penitih) serta sebagian besar bagian atas bangsal menjadi perhatian utama dalam perbaikan ini. Atap yang sekarang menggunakan asbes nantinya akan diganti dengan sirap metal seperti yang digunakan pada Bangsal Kemagangan.

Mengingat bangunan tersebut merupakan cagar budaya, proses pengerjaan memerlukan waktu yang lebih lama dibanding renovasi bangunan pada umumnya. Pada minggu pertama dilakukan tahap persiapan yang meliputi proses identifikasi dan konservasi. Informasi ini berguna untuk mengetahui berapa volume kerusakan yang terjadi dan langkah penanganan yang diperlukan. Tidak semua bagian rusak boleh diganti. Penggantian bagian yang rusak memiliki beberapa syarat dan ketentuan khusus yang berkenaan dengan persentase kerusakan.

Proses pengerjaan pun dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi pergeseran struktur kayu. Bahkan kayu yang nantinya digunakan pun akan disamakan usia, tingkat kekeringan dan tingkat kepadatannya, dengan kayu asli pada bangunan tersebut. Selain itu, renovasi ini juga melibatkan beberapa arkeolog dan Dinas Kebudayaan guna memastikan proses renovasi sesuai dengan pedoman konservasi bangunan cagar budaya.