Presiden Senat Parlemen Republik Ceko Kunjungi Keraton Yogyakarta

Delegasi Republik Ceko yang dipimpin oleh Presiden Senat Parlemen, Mr. Milan Stech, mengunjungi Keraton Yogyakarta pada Hari Selasa (18/9) malam. Selain Presiden Senat Parlemen beserta istri, turut hadir Duta Besar Republik Ceko, Ivan Hotek, beserta beberapa anggota Chamber of Commerce Republik Ceko.

Pada pukul 18.00 WIB, rombongan tiba di keraton melalui Regol Kamandhungan Lor (Keben). Kunjungan dilanjutkan dengan melihat-lihat beberapa koleksi di museum keraton. Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta GKR Hemas hadir menyambut Mr. Milan Stech beserta seluruh rombongan di Kagungan Dalem Gedhong Jene pada pukul 18.30. GKR Mangkubumi, GKR Bendara, dan KPH Purbodiningrat turut hadir mewakili pihak keraton. Hadir pula beberapa pejabat dari Sekretariat Daerah, BKPM, Kadin, Humas & Protokoler sebagai wakil dari pemerintah daerah DIY.

Setelah acara ramah tamah di Gedhong Jene, seluruh rombongan dari kedua belah pihak menuju Bangsal Kencana untuk menyaksikan Beksan Lawung Jajar. Pertunjukan tari yang diciptakan Sri Sultan Hamengku Buwono I ini menggambarkan kegagahan prajurit Mataram dalam olah keprajuritan. Pertunjukan berlangsung selama kurang lebih 20 menit dengan diiringi karawitan dari Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa.

Kunjungan delegasi Republik Ceko ini merupakan kelanjutan dari pertemuan dengan Presiden di Istana Negara. Republik Ceko merupakan negara Eropa pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Selain itu, Republik Ceko juga mendukung pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan Keamaan PBB 2019-2020. Dalam kunjungannya ke Yogyakarta, delegasi Republik Ceko membicarakan sejumlah kerjasama dalam bidang pembangunan infrastuktur, pariwisata, dan industri perkeretaapian.

GKR Mangkubumi yang juga merupakan Ketua Kamar Dagang & Industri (KADIN) DIY menyatakan, "Ada peluang kerjasama yang bisa dilakukan antara Republik Ceko dengan Yogyakarta, utamanya menyambut pembangunan bandara baru di Kulon Progo". Senada dengan hal tersebut, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Drs Arief Hidayat juga menyatakan bahwa DIY bersikap terbuka terhadap investasi dan kerja sama antar negara.