Keraton Yogyakarta Lakukan Uji Coba Prosedur Kebiasaan Baru

Keraton Yogyakarta tengah melakukan uji coba operasional terbatas di empat museum keraton dengan prosedur kebiasaan baru, sejak Rabu (8/7) lalu. Keempat museum keraton, antara lain: Museum Keraton Pagelaran, Museum Kedhaton, Museum Kereta Keraton, dan Tamansari. Adaptasi kebiasaan baru ini dilakukan seiring dengan pertumbuhan sektor pariwisata di Yogyakarta pascapandemi CoViD-19. Meski demikian, upaya untuk menciptakan kunjungan pariwisata yang aman dan nyaman terus dilakukan.

Gusti Kanjeng Ratu Bendara selaku Wakil Penghageng KHP Nityabudaya, yang membidangi museum dan pariwisata keraton, menekankan pentingnya protokol kesehatan dan kedisiplinan wisatawan. Di dalam kunjungan ke museum keraton, wisatawan harus mematuhi beberapa aturan seperti yang telah dirilis pada akun media sosial instagram dan twitter @kratonjogja, di antaranya:

Tatacara 2020 07 21 03

 

  1. Pengunjung wajib menggunakan masker. Jika tidak menggunakan, dipersilakan untuk membatalkan kunjungan atau membeli masker.
  2. Pengunjung wajib melakukan pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas. Jika suhu menyentuh angka 37,3 derajat atau lebih, akan dicek kembali setelah 5-10 menit.
  3. Jika sudah diperiksa hingga tiga kali dan suhu tubuh tidak berubah, maka pengunjung tidak diperkenankan untuk melanjutkan tur.
  4. Pengunjung wajib mencuci tangan dengan sabun di tempat yang telah disediakan sebelum dan setelah melakukan tur.

 

Tatacara 2020 07 21 02

 

  1. Pengunjung akan dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 10 orang, jarak antar kelompok 10 menit setelah kelompok tur sebelumnya masuk.
  2. Pengunjung melakukan tur bersama edukator yang telah ditentukan.
  3. Pengunjung tidak diperkenankan untuk menyentuh benda atau koleksi museum.

 

Tatacara 2020 07 21 01

 

  1. Pengunjung diberi waktu tur selama 45 menit.
  2. Pengunjung wajib menjaga jarak fisik minimal satu meter.
  3. Selama tur berlangsung, ponsel harus diatur dalam mode diam atau getar.
  4. Seluruh petugas dan edukator yang bertugas akan menggunakan masker. Petugas loket tiket akan menggunakan sarung tangan dan pelindung wajah (face shield).

Berbagai sarana dan prasarana dalam mendukung pariwisata sehat terus ditingkatkan. Seperti halnya dengan menambah wastafel, tempat sampah, hingga alat pengukur suhu (thermo gun) di setiap museum. 

Untuk memaksimalkan pelayanan, sebanyak 46 Abdi Dalem telah mendapat sertifikasi sebagai edukator museum. Sertifikat diserahkan GKR Bendara di Regol Kamandungan Lor (Keben), Selasa (14/7) lalu. Sebelumnya mereka telah mengikuti Assessment Educator Museum yang difasilitasi oleh JTTC (Jogja Tourism Training Centre) selama bulan Juni. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan kemampuan memandu di bidang pariwisata. Setiap hari Selasa dan Kamis, edukator museum yang bertugas juga akan mengenakan busana peranakan bagi Abdi Dalem Pria dan kebaya tangkeban lengkap dengan sanggul gelung tekuk bagi Abdi Dalem Putri.

Upaya kerjasama juga dilakukan oleh Museum Keraton Yogyakarta dan Pemda DIY yakni melakukan integrasi aplikasi Jogja Pass sebagai sarana pembelian tiket secara daring. Waktu kunjung museum dibuka pada hari Sabtu-Kamis pukul 08.30-14.00 WIB dan Jumat pukul 08.30-11.00 WIB. Sedangkan untuk sajian pentas seni di Bangsal Sri Manganti yang biasa terjadwal Selasa-Minggu, masih ditiadakan hingga waktu yang belum dapat ditentukan.