Sambut HUT Ke-75 RI, KHP Kridhomardowo Luncurkan Album Gendhing Gati Volume 1

Bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia, KHP Kridhomardowo Keraton Yogyakarta merilis Album Gendhing Gati Volume 1. Album ini berisi 17 judul gendhing gati, terdiri dari 16 gendhing rekaman lama serta 1 gendhing unggulan terbaru berjudul Gendhing Gati Mardika.

Peluncuran album ini ditandai dengan pentas karawitan Gendhing Gati Mardika oleh Abdi Dalem Wiyaga (penabuh gamelan) dan Abdi Dalem Musikan (pemain alat musik barat) di Kagungan Dalem Bangsal Mandalasana, Senin (17/08) pukul 15.00 WIB. Selain itu disisipkan pula tutorial singkat memainkan alat musik trompet, tambur, dan simbal yang digunakan sebagai instrumen tambahan dalam membawakan gendhing gati

Terkait situasi pandemi, acara ini digelar secara virtual melalui kanal Youtube Kraton Jogja. Protokol kesehatan senantiasa diterapkan oleh semua Abdi Dalem yang bertugas, seperti mengenakan masker, mengukur suhu, menjaga jarak, dan sterilisasi lokasi.

Peluncuran Gendhing Gati 2020 08 17 02

Penghageng KHP Kridhomardowo, KPH Notonegoro mengungkapkan, “Gendhing Gati Mardika ini merupakan gendhing baru, Yasan Dalem atau ciptaan di masa Sri Sultan Hamengku Buwono X ini. Sengaja dibuat untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia. Bisa dilihat dari nama gendhing-nya yaitu Mardika. Mardika sendiri kan berarti merdeka atau bebas.” 

KRT Waditrowinoto sebagai pengajeng (pimpinan) Abdi Dalem Musikan menjelaskan bahwa Gendhing Gati Mardika bersifat mligi (khusus). Hal ini ditandai adanya penambahan instrumen berupa piatti atau cymbal dan digarap dengan konsep polifonik pada lagu instrumen tiupnya. Konsep ini merupakan perkembangan baru dalam penyusunan Gendhing Gati Mardika yang tentunya masih terinspirasi dari Yasan Dalem (karya) sebelumnya. MW Susilomadyo selaku pengajeng Abdi Dalem Wiyaga sekaligus panata gendhing (komposer) Gati Mardika juga menjelaskan bahwa ciri lain dari gendhing ini terdapat pada kalimat lagu yang mencerminkan ketiga konsep pathet dalam laras pelog, yakni enem, lima, dan barang. Selain itu, nada yang dipakai dalam merangkai melodi balungan gendhingnya juga lengkap, mulai dari nada 1 sampai 7.

Peluncuran Album Gendhing Gati Volume 1 kali ini disaksikan langsung oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X beserta Prameswari Dalem GKR Hemas juga Putra Dalem Putri GKR Condrokirono, GKR Hayu, serta GKR Bendara. Tak cukup hanya sekali, Gendhing Gati Mardika bahkan dimainkan hingga dua kali atas dhawuh (perintah) dan permintaan dari Ngarsa Dalem. Usai menyaksikan pentas karawitan, Ngarsa Dalem menyampaikan apresiasi dengan mengacungkan dua jempol dan berterima kasih. 

Selain Gati Mardika, adapun 16 judul Gendhing Gati (rekaman lama) Volume 1 : Gati Bali, Gati Brangta, Gati Harjuna Mangsah, Gati Helmus, Gati Hendrakusuma, Gati Kridha, Gati Kumencar, Gati Lumaksana, Gati Main-Main, Gati Mardawa, Gati Mares, Gati Mrak Ati, Gati Padhasih, Gati Raja, Gati Sangaskara, dan Gati Wiwaha. Gendhing-gendhing tersebut kini dapat dinikmati melalui kanal Youtube Kraton Jogja, serta tersedia di platform musik seperti Spotify dan iTunes. Selain itu, bagi masyarakat yang ingin menilik lebih jauh tentang masing-masing gendhing gati berikut notasinya, dapat mengakses informasinya melalui laman kratonjogja.id/tak-benda/komposisi-musik .

“Harapannya dengan merilis gendhing baru yaitu Gendhing Gati Mardika beserta 16 gendhing gati lainnya di berbagai platform ini selain mangayubagya kemerdekaan Republik Indonesia, kami juga ingin membuka ruang kolaborasi dan tentu juga sebagai edukasi, agar para pendengar, khususnya pecinta seni karawitan dan musik bisa menikmati perkembangan karawitan di keraton mulai dari rekaman dan garap atau aransemen lama hingga yang terbaru,” tambah KPH Notonegoro.

Peluncuran Gendhing Gati 2020 08 17 03