Keraton Yogyakarta Rilis Dua Album Mandalasana

KHP Kridhamardawa Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat merilis secara bersamaan dua album Mandalasana yaitu Album Mandalasana Vol. 1 - Ensembel Musik Gesek dan Album Mandalasana Vol. 2 - Ensembel Musik Tiup. Dalam rangka peluncuran album tersebut, diselenggarakan Talk Show (Gelar Wicara) pada Sabtu, 4 Desember 2021 mulai pukul 19.00 WIB. Gelar wicara digelar secara daring (live streaming) via kanal YouTube Kraton Jogja dari Kagungan Dalem Bangsal Mandhalasana.

“Dua album ini merupakan karya dari teman-teman orkestra Kagungan Dalem atau yang lebih dikenal dengan Yogyakarta Royal Orchestra, dimana Kanca Abdi Dalem Musikan juga bergabung di dalamnya. Nama Mandalasana diambil dari Bangsal Mandhalasana yang memang dibangun khusus untuk menampilkan orkestra atau musik barat. Kami memilih menggunakan nama Mandalasana sebagai nama album yang kami luncurkan, mengingat bangsal ini setelah hampir 100 tahun tidak digunakan, akhirnya pertama kali digunakan pada 17 Agustus 2019 untuk membawakan orkestra musik barat dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia,” ungkap KPH Notonegoro, selaku Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa dalam sambutan pembukaan gelar wicara.

Mandalasana 01

Dalam Album Mandalasana Vol. 1 dan Vol. 2, KHP Kridhamardawa dan Yogyakarta Royal Orchestra juga memberikan konsistensi dengan semangat Bangsal Mandhalasana. Bangsal ini selalu menghadirkan lagu-lagu perjuangan dan kebangsaan Indonesia. Sehingga, dalam kedua album tersebut tim ensembel musik gesek dan tim ensembel musik tiup masing-masing memainkan delapan lagu nasional.

“Harapannya lagu-lagu yang kami hadirkan dalam Album Mandalasana baik Volume 1 dan Volume 2, bisa memupuk semangat teman-teman semua, Sahabat Kraton Jogja, terutama pada masa-masa pandemi yang tak kunjung usai. Semangat harus kita jaga, baik semangat kebangsaan, perjuangan, dan kesetiakawanan. Semangat-semangat ini sejalan dengan yang selalu ditunjukkan oleh Keraton Yogyakarta sejak Republik Indonesia berdiri,” tutup KPH Notonegoro.

Talk Show Launching Album Mandalasana Vol. 1 dan Vol. 2 dengan moderator Nyi RW Pristisarikusumorasmimatoyo menghadirkan dua narasumber yaitu RW Widyogunomardowo yang merupakan Abdi Dalem KHP Kridhamardawa sekaligus Dosen Prodi Pendidikan Musik ISI Yogyakarta. Narasumber kedua ML Widyoyitnowaditro yang juga merupakan Abdi Dalem KHP Kridhamardawa dan Dosen Prodi Penciptaan Musik ISI Yogyakarta.

RW Widyogunomardowo selama ini bertindak sebagai conductor (pengaba) dalam pementasan tim ensembel musik gesek Yogyakarta Royal Orchestra. Beliau banyak bercerita terkait awal mula ensembel musik gesek di Keraton Yogyakarta terbentuk.

Mandalasana 02

“Menurut data sejarah dari tim peneliti Akademi Musik Indonesia tahun 1982, ensembel musik gesek di dalam Keraton Yogyakarta dibentuk pada tahun 1937. Hal ini merujuk pada masa kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII, dibentuk secara mirunggan (khusus) untuk menyambut salah satu Gubernur Jenderal Belanda,” papar RW Widyogunomardowo.

Lebih lanjut, RW Widyogunomardowo menjelaskan kembali hadirnya ensembel musik gesek di dalam Keraton Yogyakarta pada masa sekarang tak luput dari prakarsa KPH Notonegoro dalam momentum Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2021 lalu. Momentum tersebutlah yang menjadi gagasan awal pembuatan kedua album, khususnya Album Mandalasana Volume 1.

Narasumber kedua ML Widyoyitnowaditro merupakan orang di balik aransemen lagu-lagu dalam Album Mandalasana. Beliau juga seringkali menjadi conductor (pengaba) dalam pementasan tim ensembel musik tiup Yogyakarta Royal Orchestra. Pada kesempatan ini, beliau banyak mengulas terkait kembali hidupnya Abdi Dalem Musikan dan Bangsal Mandhalasana, hingga proses di balik pembuatan Album Mandalasana Volume 2.

“Awal kembali hidupnya Abdi Dalem Musikan juga karena ada beberapa guru musik, alumni SMM, dosen-dosen musik yang masih aktif, kebetulan merupakan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta. Sehingga akhirnya dikumpulkan kembali dan mulai diaktifkan seperti yang disebutkan KPH Notonegoro dalam sambutannya tadi,” terang ML Widyoyitnowaditro.

Dalam produksi lagu Album Mandalasana Vol. 2, ML Widyoyitnowaditro menjelaskan bahwa ensembel musik tiup yang bermain terdiri dari beberapa kelompok yaitu kelompok trompet, saksofon, trombon, tuba, dan perkusi, kemudian french horn pada perkembangannya. Lagu-lagu yang dibawakan merupakan pilihan dari aransemen Pentas Musikan Mandalasana sebelumnya.

Mandalasana 03

“Secara aransemen, yang spesial adalah lagu-lagu ini hanya dibuat 12-16 birama, tidak terlalu panjang. Lalu agar berbeda ada beberapa permainan irama, warna suara, dan pemilihan tangga nada yang pas. Kemudian modulasi yang berbeda agar suasananya terasa lebih baru. Nah untuk yang string (musik gesek) sedikit perbedaan di lagu Pahlawan Merdeka, karena jangkauan nada musik gesek dengan tiup kan berbeda,” jelas ML Widyoyitnowaditro.

Pada puncak acara, delapan lagu dari Album Mandalasana Vol. 1 serta delapan lagu dari Album Mandalasana Vol. 2 resmi diluncurkan. Saat ini, daftar isi Album Mandalasana Vol. 1, yaitu lagu Satu Nusa Satu Bangsa, Mars Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Pahlawan Merdeka, Tanah Airku, Pada Pahlawan, Dari Sabang Sampai Merauke, dan Bagimu Negeri. Sementara Album Mandalasana Vol. 2 berisi lagu Gati Mardawa, Mars Pancasila, Dari Sabang Sampai Merauke, Syukur, Bangun Pemudi Pemuda, Tanah Airku, Pada Pahlawan, dan Bagimu Negeri. Kedua album tersebut kini dapat dinikmati melalui kanal YouTube Kraton Jogja. Untuk rilis di platform musik seperti Spotify dan iTunes, masih dalam proses dan rencananya akan dirilis pada tahun 2022.

Mandalasana 04