Peringati Hari Wayang Nasional 2020: Keraton Yogyakarta Luncurkan Koleksi Digital Ringgit Krucil

Dalam rangka memperingati Hari Wayang Nasional pada Sabtu, 7 November 2020, KHP Kridhomardowo meluncurkan koleksi digital Kagungan Dalem Ringgit Krucil Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Terkait situasi tanggap darurat pandemi, acara peluncuran digitalisasi Ringgit (wayang) Krucil digelar secara daring melalui aplikasi Zoom dan ditayangkan melalui kanal Youtube Kraton Jogja pada pukul 10.00 WIB.

 

“Sejauh ini, kami sudah mendigitalisasi beberapa kotak wayang, dan hingga hari ini sudah ada 3 kotak yang kami luncurkan. Sehingga kami berharap digitalisasi ini bisa bermanfaat bagi masyarakat khususnya di Yogyakarta, dan umumnya seluruh dunia. Khusus untuk Ringgit Krucil yang dirilis hari ini, cukup istimewa, karena hanya ada 1 kotak ini saja di Keraton Yogyakarta. Kemudian karena ceritanya khusus, bukan cerita Ramayana, Mahabharata, namun Majapahit, kami berharap hal ini bisa mengajak para pegiat seni pedalangan untuk kembali memperhatikan cerita-cerita ringgit krucil,” ungkap KPH Notonegoro, Penghageng KHP Kridhomardowo, dalam sesi pembukaan peluncuran digitalisasi Ringgit Krucil.

 

Acara peluncuran ini terbagi dalam beberapa sesi gelar wicara, dimulai dari penjelasan tentang kondisi keseluruhan wayang yang berada di dalam Kotak Kagungan Dalem Ringgit Krucil oleh RW Wijoyopadmo, selaku Kepala Tim Digitalisasi. Selanjutnya penjelasan mengenai detail tatahan dan sunggingan wayang krucil oleh MW Perwitowiguno, ahli tatah sungging di Keraton Yogyakarta.

 

Usai sesi gelar wicara yang pertama, peluncuran ini menyuguhkan pertunjukan wayang krucil berdurasi 10 menit dengan lakon Damar Wulan Ratu yang dibawakan oleh MJ Cermogupito. Pertunjukan singkat ringgit krucil ini hadir kembali di Keraton Yogyakarta setelah puluhan tahun tak dipentaskan. Pertunjukan ini berhasil memukau penonton dan menyegarkan kembali suasana sebelum kembali pada sesi pembahasan selanjutnya.

Peluncuran Koleksi Wayang Krucil 08112020 01

Sesi gelar wicara yang kedua dilanjutkan dengan pembahasan mengenai sejarah ringgit, khususnya ringgit krucil oleh MW Susilomadyo. Pemaparan tersebut dilanjutkan oleh Christoper Dewa Wardana, salah satu pegiat wayang khususnya wayang krucil yang berdomisili di Amerika Serikat tentang kajian cerita dan bentuk wayang krucil Gagrag Ngayogyakarta. Sesi gelar wicara ditutup dengan pemaparan materi terkait keberadaan wayang krucil di keraton-keraton Jawa oleh dosen Sastra Jawa, Fakultas Ilmu Budaya UGM Yogyakarta, Rudy Wiratama, S.I.P., M.A.

 

Peluncuran digitalisasi ringgit krucil dihadiri secara virtual oleh perwakilan dari Kadipaten Pakualaman, PEPADI, dan berbagai penggemar seni yang tak hanya berasal dari Yogyakarta, namun juga dari luar kota dan luar negeri. Para peserta antusias menanyakan berbagai hal seputar gendhing yang digunakan dalam pertunjukan singkat, penentuan golongan simpingan wayang, jenis-jenis sunggingan, dan sebagainya.

 

Sebagai penutup acara rilis koleksi digital wayang krucil Keraton Yogyakarta, para Abdi Dalem Wiyaga KHP Kridhomardowo mempersembahkan Ladrang Gajah Seno untuk mengenang Ki Seno Nugroho, dalang kenamaan asal Yogyakarta yang berpulang Selasa (3/11) lalu.

 

Kini koleksi digital wayang krucil dapat diakses masyarakat melalui laman kapustakan.kratonjogja.id. Melalui situs tersebut masyarakat dapat melihat ratusan koleksi tokoh wayang krucil dilengkapi dengan deskripsi. Sesi gelar wicara dan pertunjukan singkat wayang krucil lakon Damar Wulan Ratu juga dapat disaksikan kembali di kanal Youtube Kraton Jogja Kraton Jogja.

Peluncuran Koleksi Wayang Krucil 08112020 02