Resmi Ditutup: Hamong Nagari Datangkan 200.000 Pengunjung, Selami Kejayaan Aparatur Nagari Yogyakarta

Berlokasi di Museum Monumen Yogya Kembali (Monjali), Keraton Yogyakarta menggelar selebrasi penutupan Pameran Hamong Nagari pada Sabtu malam lalu (23/8), bersamaan dengan konser tahunan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Pameran yang telah dibuka untuk umum sejak 7 Maret 2025 hingga 24 Agustus 2025 ini ditutup secara resmi oleh Gusti Kanjeng Ratu Bendara. Pameran Hamong Nagari telah menyajikan informasi mengenai tata kota serta aparatur negara yang menyertainya. Tidak hanya itu, pameran juga berupaya memantik ingatan kritis-empiris masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran sosial dalam mengembangkan warisan material dan immaterial yang berkelanjutan. GKR Bendara menuturkan, “Pameran ini bukan sekadar tontonan, melainkan ruang belajar bersama. Kami ingin masyarakat memahami bahwa aparatur nagari adalah bagian dari sistem kebudayaan yang membentuk identitas Yogyakarta hingga hari ini.”
Selama enam bulan berlangsung, Pameran Hamong Nagari berhasil menyedot 220.910 pengunjung untuk menyelami sejarah tata pemerintahan di Keraton Yogyakarta. Jumlah itu belum termasuk dengan peserta dari berbagai agenda pendukung pameran. Selama digelar, terdapat 14 agenda pendukung, di antaranya Lokakarya Kamus Kristik, Kuratorial Tour, Hamong Nagari Berkelana Rasa, Sungging Songsong, Lokakarya Zine, Susur Kampung Toponimi, Public Lecture yang diikuti lebih dari 400 peserta baik dari Yogyakarta maupun luar kota. Berbagai aktivasi program ini ditujukan untuk membangun komunikasi publik sebagai bentuk pendalaman koteks pameran maupun wisata sejarah minat khusus.
Tidak sekadar menutup pameran, Putri Bungsu Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 tersebut sekaligus meluncurkan laman resmi pariwisata keraton yang memuat berbagai informasi terkait agenda pariwisata Keraton Yogyakarta.
“Pada akhirnya, penutupan pameran Hamong Nagari malam hari ini sekaligus menjadi momen peluncuran laman resmi tourism.kratonjogja.id. Bagi Keraton Yogyakarta, setiap pengembangan budaya yang dikawinkan dengan teknologi merupakan cara untuk tetap melestarikannya. Sementara bagi masyarakat, inovasi yang dilakukan keraton diharapkan dapat mempermudah akses informasi, sekaligus sumber rujukan yang valid dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.”
GKR Bendara juga turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung proses penyelenggaraan pameran dan juga pihak-pihak yang membersamai berbagai agenda Keraton Yogyakarta. Tepuk tangan riuh menjadi apresiasi dari para penonton yang hadir di Monumen Yogya Kembali. Agenda penutupan dilanjutkan dengan berbagai lagu perjuangan persembahan Konser Kamardikan 2025 yang memukau para penonton yang hadir.
Dihadiri langsung oleh Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10, KPH Notonegoro, dan KPH Yudanegara, agenda ini juga mengundang sejumlah tamu seperti, KGPAA Paku Alam X, jajaran Forkopimda DIY, Pj. Sekda DIY Aria Nugrahadi, dan sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemda DIY, Forkompimda Sleman, perwakilan Kasunanan Surakarta, dan masyarakat umum. Kolaborasi Penutupan Pameran Hamong Nagari dan Yogyakarta Royal Orchestra ditutup dengan Jengkar Dalem Sri Sultan dan keluarga dari lokasi acara.
PALING BANYAK DIBACA
- Pentas Wayang Wong Gana Kalajaya, Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-India
- Peringati Hari Musik Sedunia, Keraton Yogyakarta Gelar Royal Orchestra dan Rilis Album Gendhing Soran Volume 1
- Talk Show: Kendhangan Ketawang Gaya Yogyakarta dan Launching Kendhangan Ketawang
- Bojakrama, Pameran Jamuan di Keraton Yogyakarta Usai Digelar
- Tetap Patuhi Prokes, Pembagian Ubarampe Gunungan Garebeg Besar Digelar Terbatas