Kondur Gangsa Tandai Berakhirnya Hajad Dalem Sekaten Dal 1959

Sehari sebelum pelaksanaan Hajad Dalem Garebeg Mulud Dal 1959, Keraton Yogyakarta melangsungkan Hajad Dalem Kondur Gangsa, Kamis (04/09) malam. Prosesi Kondur Gangsa adalah mengembalikan seperangkat Gangsa (gamelan) Sekati, Kanjeng Kiai Gunturmadu dan Kanjeng Kiai Nagawilaga ke Bangsal Trajumas, kompleks Srimanganti, Keraton Yogyakarta. 

14 14 Small

Hajad Dalem Kondur Gangsa diawali dengan pembagian Udhik-udhik oleh Ngarsa Dalem kepada masyarakat. Udhik-udhik terdiri dari uang logam, beras, biji-bijian, dan kelopak bunga yang merupakan simbol sedekah dari raja kepada rakyatnya. Pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10, agenda Kondur Gangsa menjadi momentum bagi rakyat untuk bertemu dengan rajanya secara langsung. 

Dengan didampingi Putri Dalem GKR Mangkubumi dan GKR Bendara serta Mantu Dalem KPH Wironegoro, KPH Purbodiningrat, KPH Notonegoro, dan KPH Yudanegara, Ngarsa Dalem terlebih dulu membagikan Udhik-udhik di Pagongan Kidul, tempat menaruh gamelan Kiai Gunturmadu selama perayaan Sekaten. Selanjutnya, Ngarsa Dalem membagikan Udhik-udhik di Pagongan Lor, tempat Kiai Nagawilaga berada dan di dalam Kagungan Dalem Masjid Gedhe kepada para Abdi Dalem urusan keagamaan. 

15 15 Small

Selepas membagikan Udhik-udhik, Ngarsa Dalem mendengarkan pembacaan Risalah Nabi Muhammad SAW di Serambi Masjid Gedhe dengan mengenakan simping bunga melati, yang juga diikuti oleh Putri dan Mantu Dalem beserta segenap pengiring. Hal ini melambangkan bahwa seorang raja harus dapat menjadi pendengar yang baik akan keluh kesah rakyatnya. Pada kesempatan ini, risalah Nabi Muhammad SAW dibacakan oleh Kanca Urusan Pengulon KRT Zhuban Hadiningrat. Selain Ngarsa Dalem dan keluarga, pembacaan Riwayat Nabi Muhammad SAW ini juga dihadiri kerabat Pura Pakualaman dan diikuti Abdi Dalem perwakilan kawedanan di Keraton Yogyakarta.

23 23 Small

Selanjutnya setelah pembacaan Riwayat Nabi Muhammad SAW usai, Sri Sultan jengkar atau kembali ke Keraton Yogyakarta. Jika biasanya Sri Sultan kembali melalui regol utama Kagungan Dalem Masjid Gedhe, khusus pada Tahun Jawa Dal, Sri Sultan meninggalkan Masjid Gedhe melalui Jejak Banon (Jejak Benteng) atau keluar dari sisi selatan Masjid Gedhe dengan cara menjejak tumpukan bata. Hal ini melambangkan bahwa seorang pemimpin haruslah berani menghadapi tantangan dan apapun yang ada di depan. Selepas prosesi ini, barulah Gamelan Sekati dikembalikan ke dalam keraton tepat pukul 23.00 WIB. 

21 21 Small

Upacara Kondur Gangsa menandai berakhirnya rangkaian Hajad Dalem Sekaten untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung sejak 6–11 Mulud atau 29 Agustus–5 September 2025. Keesokan harinya, dilanjutkan prosesi Hajad Dalem Garebeg Mulud serta Bedhol Songsong Pementasan Wayang Kulit di Tratag Gedhong Prabayeksa. 

22 22 Small