Uyon-Uyon Hadiluhung Senin Pon 13 Oktober 2025
- 13-10-2025

Pada Senen Pon-malem Selasa Wage-20 Bakdamulud Dal 1959, Keraton Yogyakarta kembali menggelar pertunjukan Uyon-Uyon Hadiluhung dalam rangka memperingati hari kelahiran (Wiyosan Dalem) Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10. Pengetan Wiyosan Dalem ini dilaksanakan oleh Kawedanan Kridhamardawa secara rutin.
Sebagaimana namanya, Uyon-Uyon Hadiluhung menghadirkan serangkaian komposisi gendhing sebagai sajian utamanya. Tak hanya rangkaian gendhing, Beksan Harjunasasra-Dasamuka akan menjadi penampilan istimewa pada Senin (13/10) malam. Masyarakat umum dapat menyaksikan pergelaran ini secara langsung dan gratis, tanpa perlu reservasi. Namun, seluruh pengunjung yang menyaksikan Uyon-Uyon Hadiluhung secara langsung Kagungan Dalem Bangsal Kamandungan Kidul diwajibkan untuk menggunakan busana sesuai pranatan atau ketentuan yang berlaku di lingkungan keraton, yakni busana pranakan dan kebaya tangkepan jangkep. Adapun akses pintu masuk menuju lokasi pergelaran melalui Supit Urang Kagungan Dalem Gedhong Sasana Hinggil Dwi Abad yang terletak di sisi utara Alun-Alun Kidul Yogyakarta.
Meski digelar secara terbuka tanpa reservasi, bagi masyarakat yang tidak dapat hadir langsung di Bangsal Kamandungan Kidul tetap dapat menyaksikan gelaran Uyon-Uyon Hadiluhung. Sebab acara ini disiarkan secara langsung melalui anal YouTube Kraton Jogja mulai pukul 19.00 WIB.
Komposisi Gendhing:
- Gendhing Pambuka: Ladrang Prabu Mataram Laras Slendro Pathet Sanga.
- Gendhing Soran: Gendhing Ronggojati Laras Pelog Pathet Nem, Kendhangan Sarayudha, jangkep sadawahipun.
- Gendhing Lirihan I: Gendhing Kabor Manyasari Laras Slendro Pathet Sanga, Kendhangan Lahela, ndhawah Ladrang Gandha Kusuma.
- Gendhing Lampah Beksan Harjunasasra – Dasamuka.
- Gendhing Lirihan II: Gendhing Maduasih, Kendhangan Candra Laras Slendro Manyura, dhawah Ladrang Sri Gendhuk, kalajengake Ketawang Sri Ketawang Irama 1.
- Gendhing Lirihan III: Gendhing Kembang Kapas Laras Pelog Pathet Barang, Kendhangan Sarayudha jangkep sadawahipun, dhawah Ladrang Asmarandana Jakalola Pelog Barang, kalajengake Ayak Ayak Giyar Pelog Barang dumugi Suwuk.
- Gendhing Panutup: Ladrang Tedhak Saking Laras Pelog Pathet Barang.
Sinopsis Beksan Harjunasasra – Dasamuka
Beksan Harjunasasra Dasamuka mengisahkan tentang konflik antara Prabu Harjunasasrabahu, seorang raja dari negara Maespati, dengan Prabu Dasamuka, raja dari negara Alengkadiraja. Pertarungan dan perselisihan antara kedua tokoh tersebut disebabkan karena keinginan Prabu Dasamuka untuk merebut Dewi Citrawati yaitu istri dari Prabu Harjunasasrabahu yang juga titisan Batari Sri Widawati untuk mendampingi Prabu Dasamuka di negara Alengkadiraja. Dalam tarian ini, Prabu Dasamuka mengalami kekalahan setelah dipanah oleh Prabu Harjunasasrabahu. Pada pertarungan tersebut, ia menyerah dan mengakui kekuatan Prabu Harjunasasrabahu.
Tarian ini merupakan rekonstruksi dari naskah ‘Beksan Pethilan: Beksan perangipun Prabu Arjuna Sasra mengsah Prabu Dasamuka’ bernomor K.205 T.19 pada halaman 267-275 yang dihadirkan kembali pada masa Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10. Cerita mengenai tari ini juga termuat pada Serat Arjunasasrabahu bernomor W.31 B.2 yang memuat alegoris tentang masa pemerintahan HB V berangka tahun 1852. Selanjutnya naskah ini disalin dengan judul yang sama yaitu Serat Arjunasasrabahu bernomor W.32 B.3 berangka tahun 1853-1855. Dalam naskah ini, kisah Arjunasasrabahu yang juga memuat cerita perang antara Prabu Arjunasasrabahu melawan Prabu Rahwana di Ngalengka yang dimenangkan oleh tentara Maespati.
Konsep yang disajikan di dalam tarian ini menggunakan konsep beksan pethilan yang ditarikan oleh dua orang penari. Masing-masing penari memerankan tokoh dengan watak yang berbeda. Tokoh Prabu Harjunasasrabahu memiliki karakter gerak halus impur dan luruh, sementara itu tokoh Prabu Dasamuka memiliki karakter gerak gagah kalang kinantang dan mbranyak.
Tim Pendukung Tarian
Paraga Patuh
- MB Puntomatoyo
- Mg Wibisupriandoko
Pamucal Beksa
- RRy Rogomurti
- RRy Pringgoseno
Panata Gendhing Beksan: MRy Susilomadyo
Panata Gendhing Uyon-uyon: MJ Brongtowiwoho
Kandha: Mg Ahmad Hafiz Rasyad
Keprak: RRy Rogomurti
Panata Busana: MJ Karto Wiguno
Pimpinan Produksi: MJ Harismatoyo