Peringatan Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat ke-273

Setiap tanggal 29 Jumadil Awal, Keraton Yogyakarta menggelar peringatan Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat. Peringatan ke-273 tahun ini jatuh pada hari Sabtu (25/01). Seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk mengenang peringatan berdirinya Kasultanan Yogyakarta diselenggarakan serangkaian acara yang berlangsung selama dua hari. 

Rangkaian acara diawali dengan ziarah ke Makam Imogiri pada Jumat (24/01). Acara ini dihadiri oleh para Abdi Dalem serta kerabat Sultan. Prosesi dimulai dengan tahlilan bersama di area Kedhaton Kasuwargan, makam Sri Sultan Hamengku Buwono I dan Sri Sultan Hamengku Buwono III, pada pukul 10.00 WIB dipimpin oleh Abdi Dalem Kanca Kaji. Selepas pembacaan tahlil, prosesi dilanjutkan dengan ziarah ke makam seluruh Sultan yang ada di Pasarean Imogiri.   

Malam harinya, sekitar pukul 20.00 WIB digelar Mujahadah Akbar untuk umum bertempat di Kagungan Dalem Masjid Gedhe Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. Rangkaian acaranya terdiri atas pembacaan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW oleh MT Darul Hasyim, Manaqib (Jawahirul Ma’ani) oleh Abdi Dalem Kanca Kaji, serta Dzikrul Ghofilin oleh K.H. Misbachul Munir. 

Peringatan Hadeging Nagari Ke 273 02

Esok hari, pada Sabtu (25/1), dilangsungkan Sema’an Al-Qur’an serta salat lima waktu secara berjamaah di Bangsal Pagelaran. Ayat-ayat Al-Qur’an dari juz 1-30 dilantunkan sejak pukul 05.00 WIB hingga malam hari menjelang puncak acara Mujahadah Akbar dan Sema’an Al-Qur’an. 

Sekitar pukul 21.00 WIB dua orang Abdi Dalem Keparak membawakan Palenggahan Dalem, alas duduk yang digunakan untuk Sultan. Tidak berapa lama Ngarsa Dalem miyos dengan diiringi Gendhing Raja Manggala dari Gamelan Kanjeng Kyai Panji.  Sri Sultan  Hamengku Bawono Ka 10 hadir bersama GKR Hemas, serta para Putri Dalem dan Mantu Dalem, yakni GKR Mangkubumi, GKR Condrokirono, GKR Hayu, KPH Wironegoro, dan KPH Purbodiningrat. 

Dalam sambutannya, Sultan berpesan kepada segenap masyarakat di era modern ini untuk menerapkan sikap tabayyun dalam mengelola media sosial. Wujudnya adalah prinsip kehati-hatian serta selalu mengonfirmasi kebenaran berita dan sumbernya sebelum membagikan kepada khalayak lain. 

Sebagai puncak peringatan Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat, digelar pengajian akbar yang disampaikan oleh K.H. Imam Shamsi Ali. Acara berakhir pukul 23.00 WIB, ditandai Jengkar Dalem Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 dengan diiringi Gendhing Tedhak Saking

Peringatan Hadeging Nagari Ke 273 03