KHP Kridhamardawa Luncurkan Digitalisasi Kotak Wayang Habirandha Sepuh

Bertepatan dengan Hari Wayang Sedunia, KHP Kridhamardawa menggelar launching hasil digitalisasi ringgit (wayang) Kagungan Dalem koleksi kotak Habirandha Sepuh pada Kamis (7/11) bertempat di Bangsal Pagelaran. Acara peluncuran ini dimulai pukul 19.30 WIB dan dihadiri oleh akademisi, budayawan, penggemar wayang kulit, serta masyarakat umum.

KPH Notonegoro, Penghageng KHP Kridhamardawa, dalam sambutan menyampaikan bahwa peluncuran kotak wayang Habirandha Sepuh merupakan kali kedua setelah kotak wayang Ampilan yang digelar pada Mei 2019. KPH Notonegoro secara simbolis meresmikan hasil digitalisasi kotak wayang Habirandha Sepuh dengan membuka akses Kapustakan Digital melalui situs kapustakan.kratonjogja.id. Melalui situs tersebut masyarakat dapat melihat ratusan koleksi tokoh wayang di Keraton Yogyakarta yang dilengkapi dengan deskripsi. 

Habirandha 02

Kemudian acara dilanjutkan dengan talkshow bertema wayang yang menghadirkan empat orang pembicara, yaitu RW Wijoyopadmo (Kepala Studio Foto KHP Kridhamardawa), KRT Proboprayitno (Kepala Sekolah Habirandha), Dr. Sindung Tjahjadi (Akademisi), dan Ki Sugeng Wayang (Perajin Wayang Kulit Tamansari).

Digitalisasi Wayang 

Digitalisasi ini bertujuan untuk memberi kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses sumber-sumber warisan budaya di dalam keraton. Proses digitalisasi kotak wayang secara umum dibagi menjadi 3 tahapan:

  1. Pendataan isi kotak, koleksi wayang dicek satu persatu kemudian ditata menurut tata letak wayang.
  2. Entri data deskripsi wayang, misalnya nama tokoh, ciri-ciri, bahan pembuatan, dan keadaan fisik wayang.
  3. Pendokumentasian, pengambilan gambar wayang yang dilakukan di Studio Kapustakan Digital KHP Kridhamardawa.  

Habirandha 03

 

Habirandha, Seperangkat Kotak Wayang pada Masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII

Kotak Habirandha Sepuh merupakan satu dari empat belas kotak tempat penyimpanan seperangkat wayang koleksi Keraton Yogyakarta. Awalnya, pada 1925, Sri Sultan Hamengku Buwono VIII mendirikan Sekolah Pendhalangan yang bernama Habirandha. Sekolah Habirandha sementara waktu menggunakan sebuah kotak wayang untuk kegiatan belajar mengajar yang kemudian disebut kotak Habirandha. Setelah memiliki kotak wayang yang baru, kotak ini dikembalikan ke keraton dan diberi nama kotak Habirandha Sepuh

Habirandha 04