Keraton Yogyakarta dalam Perayaan Warisan Budaya Tak Benda 2019

Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Malam Puncak Perayaan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) 2019 di Lapangan Parkir Museum Purbakala Pleret, Bantul, Yogyakarta pada Minggu (24/11). Pada malam itu diserahkan sertifikat WBTB DIY dari Gubernur kepada Bupati/Walikota atas 27 warisan budaya yang telah ditetapkan di tahun 2018 lalu. Tujuh di antaranya merupakan beksan atau tarian dari Keraton Yogyakarta. 

“Penetapan ini tentunya sangat membanggakan, sekaligus mengharuskan kita semua untuk melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan Warisan Budaya Tak Benda agar bisa memberikan dampak peningkatan kesejahteraan pada masyarakat,” dalam sambutan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang diwakilkan oleh Staff Ahli Gubernur Bidang Sosial, Budaya, dan Kemasyarakatan.

Wbtb 02

Tujuh kesenian Keraton Yogyakarta yang mendapatkan sertifikat penetapan WBTB adalah Beksan Golek Lambangsari, Bedhaya Kuwung-Kuwung, Beksan Guntur Segara, Bedhaya Angron Sekar, Beksan Etheng, Beksan Golek Pocung Kethoprak, dan Beksan Bugis. Dua di antaranya ditampilkan pada malam perayaan WBTB, yaitu Beksan Golek Lambangsari dan Beksan Bugis.

Beksan Golek Lambangsari dibawakan oleh lima Abdi Dalem Mataya, yakni Nyi RW Pristisarikusumorasmimatoyo, Nyi RJ Putrikurniamatoyo, Nyi MJ Andayanilistyomatoyo, Nyi MJ Rahmayanilalitamatoyo, dan Nyi MJ Reninawangmatoyo. Beksan ini bercerita tentang remaja putri yang menapak jenjang kedewasaan. 

Wbtb 03

Spesial pada perayaan WBTB 2019, Beksan Bugis yang terinspirasi dari kepiawaian para prajurit Bugis dalam berolah pedang dan tameng dibawakan oleh 12 penari (3 rakit). Penampilan Beksan Bugis diawali oleh defile prajurit Bugis yang mengantarkan para Abdi Dalem Mataya serta para pemuda Pleret yang akan unjuk kebolehan menarikan Tari Bugis. Acara ditutup dengan flashmob Beksan Bugis oleh empat puluh pemuda Pleret yang telah berlatih selama dua minggu dengan komando RW Wijoyopadmo.

Wbtb 04