Awan yang kita lihat di langit merupakan kumpulan jutaan titik-titik air atau kristal es. Panas matahari membuat air menguap dan naik ke atmosfer, lalu mendingin dan berkumpul di sekitar partikel debu. Proses inilah yang membentuk awan dengan berbagai jenisnya, seperti Cumulus, Stratus, atau Cirrus. Mengajarkan konsep sains sederhana ini tidak hanya menumbuhkan rasa ingin tahu anak, tetapi juga melatih kemampuan pengamatan dan membangun pola pikir logis mereka tentang sebab-akibat. Melalui kisah yang sederhana, kita dapat menyelami fenomena ilmiah di balik awan.

Komik ini dapat menjadi media yang tepat untuk membangun kedekatan antara orang tua dengan anak. Diskusi tentang bentuk awan yang beragam sembari melihat langsung ke langit bisa menjadi awal percakapan yang menarik. Selain itu, perubahan dan berbagai macam jenis awan dapat mengajarkan tentang fleksibilitas diri dan identitas yang tidak kaku. Sama seperti Awan Putih yang bisa menjadi Cumulus, Stratus, atau Cirrus, anak-anak juga perlu belajar beradaptasi di berbagai situasi. Tanyakan pada mereka, "Kalau kamu menjadi awan, kamu mau jadi awan yang seperti apa?" Pertanyaan ini dapat membuka pintu untuk pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka.

Dalam Komik Strip kali ini, Keraton Yogyakarta menyajikan proses terjadinya awan dalam ilustrasi dan narasi yang menarik. Orang tua dapat mengajak anak untuk membaca bersama dan melakukan diskusi lanjutan setelahnya sesuai kebutuhan. 

Komik ini dimuat dalam dua bahasa yakni bahasa Jawa dan bahasa Indonesia. Hal ini memudahkan anak dan orang tua mempelajari interaksi sederhana dalam percakapan sehari-hari.

Simak komik dan audionya dalam pranala berikut.

Tamanan - B. Jawa - Komik Strip_Perjalanan Awan Putih.pdf (5,4MB)

Tamanan - B.Indonesia - Komik Strip_Perjalanan Awan Putih.pdf (5,4MB)

Tamanan - Audio Komik Strip_Perjalanan Awan Putih.mp3 (5,3MB)