Tamanan Seri VII, Mengenal Bagian Rumah Jawa

Rubrik TAMANAN seri ketujuh menghadirkan video edukasi sebagai sarana belajar. Pada kesempatan ini, rubrik Tamanan mengajak Sahabat Keraton Yogyakarta untuk mengenal singkat mengenai rumah Joglo sebagai hunian masyarakat Jawa. Dibawakan dalam Bahasa Jawa, Sahabat Keraton Yogyakarta diajak untuk mengenal bagian-bagian dan benda apa saja yang lazim terdapat di Joglo dan ruang tamu.

Bagi sebagian besar keluarga (terutama anak-anak) menonton video telah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Video juga telah digunakan sebagai media belajar bagi masyarakat mulai dari tingkat pra-sekolah sampai perkuliahan, terlebih pada masa pandemi belakangan ini. Video serta media elektronik menjadi salah satu alternatif belajar yang dapat menghubungkan pengajar dan para siswa. Model belajar melalui video dikenal sebagai video based learning atau belajar berbasis video, manfaatnya antara lain:

  1. Video cenderung efektif dan efisien dalam menyampaikan informasi yang bersifat abstrak,
  2. Belajar melalui video dapat membantu anak mendapatkan pengalaman yang menyenangkan,
  3. Dengan adanya aspek gambar, suara, warna, dan gerak memudahkan anak untuk memahami informasi yang disampaikan.

Meski demikian, Keraton Yogyakarta menghimbau masyarakat dengan bijak dalam menerapkan penggunaan gawai untuk anak usia dini. American Academy of Pediatrics (AAP) secara ketat melarang anak di bawah usia dua tahun untuk menonton video melalui gawai (televisi, ponsel, laptop, dan lain-lain), meski tayangan tersebut memuat nilai edukasi. Paparan gawai dapat memengaruhi perkembangan bahasa, masalah fokus, dan interaksi anak dengan lingkungannya. Setelah mencapai usia dua tahun, anak diperkenankan menonton video dengan catatan waktu (maksimal 1 jam sehari) dan pendampingan orang tua. Dengan demikian, penting kiranya para orang tua memilih dan menerapkan metode belajar yang tepat bagi anak.