Tamanan Seri IX, Mengenal Bagian Rumah Jawa - Ruang Makan dan Dapur

Rubrik TAMANAN seri kesembilan menghadirkan video edukasi sebagai media belajar. Pada kesempatan ini, rubrik Tamanan mengajak Sahabat Keraton Yogyakarta untuk mengenal bagian rumah, yakni ruang makan dan dapur. Dibawakan dalam bahasa Jawa, Sahabat Keraton Yogyakarta diajak untuk mengenal benda apa saja yang lazim terdapat di ruang makan dan dapur.

Bagi sebagian besar keluarga (terutama anak) menonton video telah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Video juga telah digunakan sebagai media belajar bagi anak mulai dari tingkat pra-sekolah sampai perkuliahan, terlebih pada masa pandemi belakangan ini. Video dan media elektronik menjadi salah satu alternatif belajar yang dapat menghubungkan pengajar dengan para siswa. Model belajar melalui video dikenal sebagai video based learning atau belajar berbasis video, manfaatnya antara lain:

  1. Video cenderung efektif dan efisien dalam menyampaikan informasi yang bersifat abstrak,
  2. Belajar melalui video dapat membantu anak mendapatkan pengalaman yang menyenangkan,
  3. Dengan adanya aspek gambar, suara, warna, dan gerak memudahkan anak untuk memahami informasi yang disampaikan.

Namun demikian, Keraton Yogyakarta menghimbau masyarakat dengan bijak dalam menerapkan penggunaan gawai pada anak usia dini. American Academy of Pediatrics (AAP) secara ketat melarang anak di bawah usia dua tahun untuk menonton video melalui gawai (televisi, ponsel, laptop, dan lain-lain), meski tayangan tersebut memuat nilai edukasi. Paparan gawai dapat mempengaruhi perkembangan bahasa, masalah fokus, dan interaksi anak dengan lingkungannya. Setelah mencapai usia dua tahun, anak diperkenankan menonton video dengan catatan waktu (maksimal 1 jam sehari) dan pendampingan orang tua. Dengan demikian, penting kiranya para orang tua memilih dan menerapkan metode belajar yang tepat bagi anak.