Tamanan Seri ke-29, Suasana Pasar

Pasar Beringharjo adalah salah satu pasar tradisional tertua dan terbesar di Yogyakarta. Pasar ini terletak di pusat kota, tepatnya di Jalan Margo Mulyo. Pasar Beringharjo menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari, seperti sembako, pakaian, dan makanan, hingga barang-barang kerajinan serta kesenian tradisional.

Pasar Beringharjo merupakan tempat yang tepat untuk belajar tentang budaya dan kehidupan ekonomi masyarakat lokal Yogyakarta. Di pasar ini, anak-anak dapat belajar tentang berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Mereka juga dapat belajar tentang berbagai macam budaya dan tradisi yang ada di Jawa.

Beberapa hal yang dapat dilakukan anak-anak di Pasar Beringharjo:

  1. Mengenal budaya dan tradisi
    Pasar Beringharjo menjual berbagai macam barang yang merupakan hasil budaya dan tradisi, khususnya budaya Jawa. Misalnya, batik, jamu, dan kerajinan tangan tradisional. Anak-anak dapat belajar tentang sejarah dan proses pembuatan barang-barang tersebut.
  1. Berkeliling pasar
    Anak-anak dapat berkeliling pasar untuk melihat berbagai macam barang dan jasa yang tersedia. Mereka juga dapat mengamati aktivitas penjual dan pembeli di pasar.

  2. Berinteraksi dengan penjual
    Anak-anak dapat bertanya kepada penjual tentang barang yang dijual atau jasa yang ditawarkan. Aktivitas ini melatih anak-anak dalam interaksi jual beli.

Tamanan Nov 2

Belajar tentang Pasar Beringharjo, anak-anak dapat mengembangkan pengetahuan dan menggali pemahaman mereka tentang budaya tradisional hingga kehidupan modern. selai n itu, anak-anak juga dapat belajar tentang berbagai macam keterampilan, seperti keterampilan komunikasi dan keterampilan sosial.

Dalam video edukasi kali ini, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat mengenalkan kepada anak tentang apa saja yang terjadi dan ada apa saja di dalam Pasar Beringharjo. Orang tua hendaknya selalu mendampingi anak selama masuk ke dalam pasar dan terlibat aktivitas di pasar.

Keraton Yogyakarta mengimbau masyarakat dengan bijak dalam menerapkan penggunaan gawai untuk anak usia dini. Ini sesuai anjuran American Association of Pediatrics (AAP), anak-anak diperkenankan menonton video dengan catatan waktu (maksimal 1 jam sehari) dan pendampingan orang tua. Anak dibawah usia 2 tahun sebaiknya tidak mendapatkan paparan gawai sama sekali. 

Tamanan Nov 4

Selama pendampingan, orang tua dapat mengajak anak berinteraksi tentang video edukasi yang baru saja dilihat. Interaksi antara keduanya dapat dibangun dengan mengajukan pertanyaan atau diskusi, sehingga terjadi proses timbal balik. Proses pendampingan orang tua dalam setiap kegiatan belajar dan tumbuh kembang anak menjadi salah satu kunci keberhasilan pengasuhan. 

Simak video edukasi selengkapnya melalui kanal YouTube: Kraton Jogja