Rayakan 75 Tahun Hubungan Indonesia – Prancis, Keraton Gelar Konser A Tribute to Camille Saint-Saëns

Malam berbalut magis, di Laboratorium Seni ISI Yogyakarta bergema pekik “Bravo!” dari seribu dua ratus pasang mata pada Sabtu (20/09) lalu. Tepuk tangan bergemuruh, mengiringi sunyi, menjadi riuh, di antara denting, senandung, dan melodi. Di bawah naungan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Yogyakarta Royal Orchestra kembali menorehkan kisah, kali ini bersama Ambassade de France en Indonésie (Kedutaan Besar Prancis di Indonesia) & Institut Français Indonésie (IFI), merayakan 75 tahun persaudaraan penuh kehangatan, sebuah persembahan ‘A Tribute to Camille Saint-Saëns’ dengan dipimpin RW Widyogunomardowo sebagai pengaba.

Final(4) 05 Small

“Konser ini sudah dalam pembicaraan sejak tahun lalu sebenarnya, jadi tahun 2024 kami di Keraton Yogyakarta sempat menerima audiensi dari pihak Kedutaan dan IFI. Waktu itu kami berembug rencana pada tahun 2025 bertepatan dengan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Prancis, mereka ingin menghadirkan Trio Saint-Saëns dan berkolaborasi dengan YRO,” papar KPH Notonegoro selaku Penghageng II Kawedanan Kridhamardawa.

Final(44) 45 Small

Tiga bintang dari negeri seberang, Eric Lacrouts sebagai solois violin, Fabrice Loyal sebagai solois cello, Orlando Bass sebagai solois piano, menyatu dalam nada-nada kerinduan, terkadang bersatu dalam nama Trio Saint-Saëns, namun tak jarang bersinar dalam permainan solo. Tak hanya irama dan harmoni, tapi juga suara-suara indah, dari Yogyakarta Royal Choir dan Gita Maizan Children’s Choir yang menabur pesona, mengubah malam menjadi penuh keajaiban.

Final(6) 07 Small

Kolaborasi apik ini menghadirkan 13 lagu klasik dari komposer-komposer ternama Prancis seperti Maurice Ravel, Charles Gounod, Bruno Coulais, Georges Bizet, Pablo de Sarasate, Gabriel Fauré, Édith Piaf, dan tentunya Camille Saint-Saëns. Tak hanya lagu klasik Prancis, satu tembang dolanan karya Sunan Giri yakni Padhang Bulan juga akan dibawakan oleh Yogyakarta Royal Orchestra berkolaborasi dengan Trio Saint-Saëns.

“Tentunya kami juga menghadirkan sentuhan nuansa Jawa dengan hadirnya cokekan. Tadinya kami ingin menghadirkan karya-karya Leopold Godowsky yang terinspirasi dari bunyi gamelan. Tapi di konser kali ini, dengan berbagai diskusi, ide, pertimbangan, dan tangan magis Orlando Bass, justru yang hadir adalah kolaborasi langsung piano dengan gender dan siter dalam karya Concerto in D Minor For Piano and Cokekan ciptaan Francis Poulenc yang digubah oleh Orlando sendiri,” ungkap Royan Ismail, asisten pimpinan produksi.

Final(7) 08 Small

Tak hanya menggubah lagu milik Francis Poulenc, Orlando Bass bahkan menuliskan sebuah karya singkat berjudul “Pertarungan Banteng” yang disebutnya terinspirasi dari bunyi gamelan gender yang tampil sebagai nomor lagu kedua. Permainan gender dari ML Brongtomadyo dan siter oleh MJ Birowo berpilin indah dengan denting piano dari jemari Orlando Bass.

Dihadiri Duta Besar Prancis untuk Indonesia HE. Fabien Penone, Direktur IFI Mr. Jules Irrmann, dan Direktur IFI Yogyakarta Mrs. Margaux Nemmouchi dari Kedutaan Besar Prancis serta GKR Mangkubumi dan KPH Notonegoro, konser ini pun menjadi penanda kuatnya komitmen Keraton Yogyakarta dalam mendukung kolaborasi dan sinergi Indonesia-Prancis ke depannya.

Final(14) 15 Small

This evening, French strings intertwined with Javanese sounds like the voices of our two countries: may they continue to compose a shared work—ever bolder—and reaffirm the essential role of culture in strengthening the bond between France and Indonesia,” papar Fabien Penone dalam sambutan tertulisnya di buku program konser.

Mr. Fabien Penone mengungkap bahwa Prancis dan Indonesia memiliki hubungan yang lebih dari sekadar diplomatik. Inspirasi dua budaya terus berkembang menjadi dasar hubungan bilateral kedua negara. Banyaknya komposer ternama Prancis yang berkarya dengan inspirasi bunyi gamelan seperti Debussy dan Godowsky, menjadikan pertemuan Prancis – Indonesia, khususnya Keraton Yogyakarta malam itu menjadi begitu istimewa.

Final(19) 20 Small

“Konser kolaborasi YRO dengan Kedutaan Besar Prancis di Indonesia dan Institut Français Indonésie ini adalah konser yang langka diselenggarakan di Yogyakarta. Kami benar-benar berterima kasih untuk kerja keras semua pihak baik dari Kedutaan maupun dari keraton yang mewujudkan konser ini. Mewakili Keraton Yogyakarta, kami juga menyampaikan terima kasih pada para penonton setia Yogyakarta Royal Orchestra yang telah hadir mengapresiasi. Semoga konser ini juga memberikan kesan dan memori yang baik, sekaligus menjadi penanda kuatnya komitmen Keraton Yogyakarta dalam mendukung kolaborasi dan sinergi Indonesia-Prancis ke depannya,” pungkas KPH Notonegoro.