Sugengan Tingalan Dalem Tahunan Dal 1959: Sajikan 82 Tumpeng Yuswa
Sejak Selasa sore (21/10) atau 28 Bakdamulud, Pawon Sekulanggen dan Pawon Gebulen tampak lebih sibuk dari hari biasa. Pasalnya, kedua dapur keraton ini tengah mempersiapkan berbagai macam ubarampe untuk Sugengan Tingalan Dalem Tahunan Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 yang akan diperingati keesokan harinya, Rabu (22/10) atau 29 Bakdamulud. Tingalan Dalem Tahunan merupakan peringatan ulang tahun Sultan dalam kalender Jawa.
Pada tahun ini, sebanyak 82 tumpeng yuswa disiapkan sebagai perlambang usia Sultan dalam tahun Jawa. Di samping itu juga ada tumpeng sewu, tumpeng robyong, aneka macam pala sebagai ubarampe sesaji. Persiapan juga kentara di kompleks Sedhahan, Abdi Dalem Keparak turut sibuk menyiapkan sesaji bucalan yang akan didistribusikan ke sejumlah lokasi. Nyi KRT Kusumowardhani, Kahartakan dari Keparak Para Gusti menyampaikan, “Pada tahun ini kita mendistribusikan bucalan di beberapa titik. Ada 4 titik di luar keraton, yaitu di Tugu Pal Putih, Panggung Krapyak, Sungai Code, dan Sungai Winongo. Kalau di dalam keraton sendiri ada 50 titik di sepanjang Kagungan Dalem Pagelaran hingga Kagungan Dalem Kamandhungan yang diberi bucalan. Sumber mata air dan Regol-regol (pintu gerbang) yang menjadi pintu lalu lintas dari seluruh penghuni keraton.”

Rabu pagi (22/10), seluruh ubarampe dari pawon dibawa ke Kagungan Dalem Tratag Bangsal Kencana yang menjadi tempat pelaksanaan sugengan. Tepat pukul 09.30 WIB, Mantu Dalem KPH Wironegoro dan KPH Purbodiningrat hadir untuk memulai sugengan. Usai lilah diberikan, Kanca Kaji memanjatkan doa yang diamini oleh para hadirin yang duduk di selasar Kagungan Dalem Bangsal Kencana. Doa dipanjatkan agar Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 senantiasa dinaungi keselamatan, kesehatan, kekuatan dan panjang umur. Doa juga dipanjatkan agar Keraton Yogyakarta selalu diliputi ketenteraman dan kesejahteraan. Menurut KRT Kusumonegoro, Penghageng II Kawedanan Reksa Suyasa, undangan yang hadir dalam Sugengan Tingalan Dalem Tahunan ini terdiri dari Penghageng, Pengajeng, dan juga carik dari tiap kawedanan di keraton.
Usai lantunan doa dari Kanca Kaji, tumpeng dibagikan kepada hadirin dan Abdi Dalem yang marak sowan atau bertugas pada hari itu. Sementara Dhahar Dalem yang terdiri dari menu nasi kuning, empal, urip-urip lele, gulai ayam, bubur merah, puding, 4 jenis roti dan semar mendhem dibawa ke Ndalem Kilen dengan menggunakan jodhang, untuk dihaturkan kepada Ingkang Sinuwun Sri Sultan HB Ka 10.

Prosesi sugengan juga sekaligus menjadi atraksi budaya bagi para wisatawan yang memadati keraton pagi itu. Sumiati (39 tahun), wisatawan dari Indramayu yang datang bersama keluarganya menuturkan, “Beruntung bisa datang ke keraton pas ada acara, jadi bisa memperlihatkan tradisi sugengan kepada anak-anak. Meskipun cuma bisa lihat dari balik pembatas. Semoga Sri Sultan panjang umur dan Keraton Yogyakarta bisa terus jaya.”

MOST READ
- Pentas Wayang Wong Gana Kalajaya, Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-India
- Peringati Hari Musik Sedunia, Keraton Yogyakarta Gelar Royal Orchestra dan Rilis Album Gendhing Soran Volume 1
- Talk Show: Kendhangan Ketawang Gaya Yogyakarta dan Launching Kendhangan Ketawang
- Bojakrama, Pameran Jamuan di Keraton Yogyakarta Usai Digelar
- Tetap Patuhi Prokes, Pembagian Ubarampe Gunungan Garebeg Besar Digelar Terbatas