Image page cover

Keraton Membangun Sinergi Baru: Lokakarya Pembentukan serta Konsolidasi Program Kerja Kawedanan dan Bebadan

Rabu pagi (19/11), Keraton Yogyakarta menyelenggarakan Lokakarya Pembentukan dan Konsolidasi Program Kerja Kawedanan dan Bebadan yang berada di bawah Kawedanan Hageng (KH) dan Kawedanan Hageng Punakawan (KHP). Kegiatan ini diikuti oleh para Penghageng/Pengajeng, Carik, dan Kahartakan dari masing-masing Kawedanan dan Bebadan. Lokakarya berlangsung di Bale Raos pada pukul 09:00 – 14:00 WIB dan dihadiri oleh Putri Dalem GKR Hayu dan GKR Bendara, serta Mantu Dalem KPH Yudanegara.

Day2 22 22 Small

Acara diawali dengan pembacaan doa oleh Kanca Kaji, kemudian dilanjutkan dengan sambutan pembukaan. Dalam sambutan GKR Condrokirono, selaku Penghageng KH Panitrapura yang diwakili oleh GKR Hayu, disampaikan bahwa lokakarya ini bertujuan untuk menyelaraskan Panjantra (visi), Panjangka (misi), dan Panjangkah (tujuan) Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, serta memperkuat rencana strategis Kawedanan dan Bebadan dalam struktur kelembagaan keraton.

Day2 7 07 Small

Setelah jeda singkat, sesi materi dibuka dengan pengantar dari KPH Yudanegara, Penghageng II Kawedanan Ripta Kawindra. Kawedanan ini merupakan salah satu unsur baru dalam struktur kelembagaan keraton di bawah KH Panitrapura yang ditetapkan pada Oktober lalu. Ripta Kawindra bertugas mengoordinasikan proses perencanaan, monitoring, evaluasi, serta dukungan strategis bagi program-program keraton. Dalam pengantar, KPH Yudanegara menjelaskan bahwa lokakarya ini ditujukan untuk membantu seluruh Kawedanan dan Bebadan menyusun rencana kerja yang terpadu, termasuk menyamakan pemahaman mengenai Panjantra, Panjangka, dan Panjangkah. Pada kesempatan ini, Kanjeng Yudanegara juga memperkenalkan para staf Kawedanan Ripta Kawindra yang nantinya akan mendampingi proses penyusunan dan pengembangan program kerja keraton.

Day2 19 19 Small

Materi berikutnya disampaikan oleh MJ Indrakawindra, yang memaparkan Metode dan Format Rencana Kerja serta menjelaskan fungsi rencana kerja sebagai peta jalan kegiatan tahunan yang memudahkan koordinasi dan evaluasi program. MJ Indrakawindra juga memperkenalkan format rencana kerja yang akan digunakan oleh seluruh Kawedanan dan Bebadan sebagai acuan penyusunan program. Sesi dilanjutkan dengan paparan MJ Purwokawindra mengenai Pembentukan Program Kerja terkait Kewenangan Istimewa DIY, khususnya dalam ranah kelembagaan, kebudayaan, pertanahan, dan tata ruang, serta penjelasan mengenai proses Panyuwunan Yasa Pranatan. Materi terakhir disampaikan oleh KRT Purwo Darmopertala, MB Purwo Surasa, dan Ibu Dwi Pujiastuti, yang mengulas terkait proses Perencanaan dan Penganggaran Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat. 

Setelah seluruh pemaparan selesai, peserta diajak untuk melakukan sesi praktik. Setiap perwakilan Kawedanan dan Bebadan diminta mencoba mengisi bagian-bagian dalam format rencana kerja yang telah disampaikan sebelumnya untuk melihat apakah masih terdapat kebingungan atau kendala dalam penggunaannya. Sesi ini berlangsung bersamaan dengan diskusi pada 11:30 – 14:00 WIB, diselingi waktu istirahat. Para peserta dari tiap Kawedanan dan Bebadan tampak antusias dengan aktif bertanya dan berdiskusi hingga waktu kegiatan berakhir.

Day2 35 35 Small

Acara kemudian diakhiri dengan sambutan penutup dari KPH Yudanegara, “Mohon kerja samanya, sinerginya, sehingga institusi Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat bisa berjalan dengan baik.” Kanjeng Yudanegara juga mengingatkan bahwa penataan institusi perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya sebagai upaya bersama untuk memperlancar tugas dan tata kelola di lingkungan keraton.