Hajad Dalem Garebeg Sawal Ditiadakan, Keraton Yogyakarta Bagikan Ubarampe Rengginang

Bertepatan dengan perayaan Idulfitri 1442 Hijriyah pada Kamis, 13 Mei 2021/1 Sawal Jimakir 1954 tahun Jawa, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat sejatinya menggelar Hajad Dalem Garebeg Sawal dan Ngabekten. Namun dikarenakan situasi dan kondisi pandemi CoViD-19, maka kedua Hajad Dalem tersebut ditiadakan. Meski demikian, agar esensi nilai budaya masih lestari, Hajad Dalem Garebeg diganti dengan prosesi pembagian ubarampe gunungan Garebeg berupa rengginang sejumlah 2.700 tangkai. 

Pembagian ubarampe gunungan dilaksanakan sama seperti tahun lalu secara terbatas dan dengan mematuhi protokol kesehatan. Seluruh Abdi Dalem dan Sentana Dalem yang terlibat memakai masker, mencuci tangan sebelum memasuki keraton, menjaga jarak antar pihak yang terlibat, dan menghindari kerumunan.  

Garebeg Syawal 2021 01

Pembagian ubarampe gunungan dimulai pada pukul 09.00 WIB di Bangsal Srimanganti. Putri sulung Sri Sultan, GKR Mangkubumi, memimpin jalannya prosesi. Turut hadir dalam prosesi tersebut GKR Condrokirono, GKR Maduretno, GKR Hayu beserta KPH Purbodiningrat dan KPH Notonegoro. 

Usai doa bersama yang dipimpin oleh Mas Lurah Ngabdul Wahab, ubarampe gunungan Garebeg Sawal mulai dibagikan kepada seluruh Abdi Dalem di tepas dan kawedanan melalui perwakilan. Selain dibagikan kepada Abdi Dalem Keraton Yogyakarta, ubarampe rengginang juga dibagikan ke Pura Pakualaman dan Kepatihan. Bertindak sebagai Utusan Dalem, KRT Wijoyopamungkas dan KRT Sumarno Kusumoyudo mengantar ubarampe gunungan ke Pura Pakualaman. Sementara KRT Wiraguna dan KRT Widya Bayukusuma mengantar ke Kepatihan. 

Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura GKR Condrokirono mengungkapkan bahwa, “Meski tidak ada prosesi arak-arakan prajurit dan gunungan, Garebeg tetap tidak kehilangan esensinya, yakni perwujudan rasa syukur dari raja atas melimpahnya hasil bumi, yang dibagikan untuk rakyatnya.” Prosesi pembagian ubarampe gunungan menjadi bentuk konsistensi keraton dalam melestarikan budaya di berbagai situasi. Sementara itu, Wakil Penghageng Tepas Parentah Hageng dan Tepas Tandha Yekti, KPH Yudahadingrat, mengatakan bahwa pembagian ubarampe gunungan untuk internal keraton dan pihak terkait dilaksanakan guna menghindari adanya kerumunan massa.

Rengginang merupakan kue ketan berbentuk bulat dan berwarna putih. Selain rengginang, terdapat pula taplukan yang terbuat dari ketan berbentuk bintang dan berwarna merah, hijau, kuning, putih, serta hitam. Setiap rengginang dan taplukan berhiaskan kucu serta upil-upilan. Kucu memiliki bentuk bulat kecil, sedang upil-upilan berbentuk persegi panjang dengan lima warna senada pada taplukan. Ubarampe tersebut berjumlah sama dengan yang dipersiapkan untuk Gunungan Estri dan Gunungan Dharat sebagaimana mestinya. Prosesi pembagian ubarampe gunungan berlangsung hingga pukul 10.00 WIB. 

Pagi hari sebelum pembagian ubarampe gunungan, Ngarsa Dalem bersama keluarga menunaikan Salat Idulfitri di Kagungan Dalem Masjid Panepen. Sehari sebelumnya, Ngarsa Dalem juga telah memberikan zakat fitrah berupa 9 bokor uwos (beras) kepada Abdi Dalem Kanca Kaji dan Suranata. Kemudian zakat fitrah tersebut dihantarkan menuju Masjid Gedhe, untuk selanjutnya dibagikan kepada yang membutuhkan.