Uyon-Uyon Hadiluhung Senin Pon 26 Agustus 2019

Uyon-Uyon Hadiluhung merupakan acara rutin yang digelar setiap Senin Pon (malam Selasa Wage) dalam rangka memperingati hari kelahiran (Wiyosan Dalem) Sri Sultan Hamengku Buwono X. 

Pergelaran kali ini dapat disaksikan secara langsung oleh masyarakat umum dengan melakukan reservasi serta mengenakan busana sesuai pranatan (ketentuan). Selain itu, acara ini juga dapat dinikmati melalui siaran RRI Yogyakarta (Pro 1 & Pro 4) serta kanal Youtube dan Periscope Kraton Jogja (live streaming) pukul 21.00-24.00 WIB. 

Selain menyajikan komposisi gendhing, Uyon-Uyon Hadiluhung pada Senin Pon tanggal 26 Agustus 2019 juga menyajikan Beksan Sekar Medura.

Komposisi Gendhing:

Gendhing Pambuka: Ladrang Raja Manggala Pelog Nem

Gendhing Soran: Gendhing Randhu Sekar, Laras Slendro Pathet Nem, Kendhangan Majemuk, Jangkep Sadhawahipun

Beksan Sekar Medura 

Gendhing Lirihan I: Gendhing Gantal Wedhar Kendhangan Jangga – Ladrang Sri Nasa Laras Slendro Pathet Sanga

Gendhing Lirihan II: Gendhing Wasitasih Kendhangan Sarayuda – Ladrang Samyasih – Ketawang Kontab, Laras Pelog Pathet Nem

Gendhing Lirihan III: Gendhing Sri Sekar, Kendhangan Candra, - Plajaran - Rambangan Asmarandana Kedhaton, Durma Dhendha Rangsang, Laras Slendro Pathet Manyura

Gendhing Panutup: Ladrang Sri Kundur Slendro Manyura

Uyon Uyon 02

 

Beksan Sekar Medura menggunakan Properti Gendul (botol) dan Sloki (gelas kecil).

Sinopsis Sekar Medura

Beksan Sekar Medura adalah salah satu karya terbesar dari Sri Sultan Hamengku Buwono I dan merupakan bagian terakhir dari Beksan Trunajaya. Sekar Medura diambil dari nama-nama prajurit Sri Sultan Hamengku Buwono I yang berasal dari Madura. Beksan ini ditarikan oleh empat penari alus dan empat penari gagah

Tarian ini menggambarkan suasana perjamuan para prajurit yang berpesta setelah meraih kemenangan dalam peperangan. Beksan Sekar Medura disebut juga Beksan Gendul karena menggunakan properti berupa gendul (botol) dan sloki (gelas kecil).

Keunikan dari Beksan Sekar Medura yaitu menampilkan pocapan atau dialog yang menggunakan bahasa campuran dari Bahasa Melayu, Madura, Bagelen, dan Bagongan.

Penampilan Uyon-Uyon Hadiluhung kali ini didukung oleh:

Pemucal lan Pranata Beksa:

  1. RW. Rogomurti
  2. RW. Widodomondro
  3. RW. Sasmintoprobo
  4. Suwantoro, S.Pd

Paraga Wedana:

  1. KPH. Notonegoro
  2. RW. Widodomondro
  3. RW. Sasmintoprobo

Paraga Tari:

  1. MJ. Santosopujimatoyo (Batak Alus)
  2. MJ. Wibisanapuntomatoyo
  3. Adven Risang Priyambada, S.Si
  4. Five Ihza Marchiano
  5. RJ. Pulungronggomatoyo (Batak Gagah)
  6. MJ. Hanisputroamongmatoyo
  7. MJ. Dwisinangmatoyo
  8. Damas Ilham Dwi Mahardika

Bela:

  1. MJ. Handihastomatoyo
  2. RJ. Murpratomokumudamatoyo

Panata Gendhing : MP Susilomadyo

Pengendhang : RP Ngeksibrongto

Pengeprak  : RW. Rogomurti

Pemaos Kandha   : M. Riyo Dwijosupadmo

Dhalang Bagelen : MJ. Yuliyantokusolomatoyo

Produser : Nyi MJ. Animayongsarimatoyo