Rincian dan Jadwal Acara Sekaten 2019

Setiap tahun, Keraton Yogyakarta menggelar Hajad Dalem Sekaten pada tanggal 6 hingga 12 Mulud berdasarkan Kalender Jawa Sultan Agungan. Hajad Dalem Sekaten dibuka dengan prosesi Miyos Gangsa dan ditutup dengan prosesi Kondur Gangsa. Pagi hari berikutnya, yang merupakan tanggal lahir Nabi Muhammad SAW dalam Tahun Jawa, diperingati dengan Hajad Dalem Garebeg Mulud. 

Pada tahun 2019, Miyos Gangsa, Kondur Gangsa dan Garebeg Mulud akan dilaksanakan pada tanggal 3, 9, dan 10 November. Bersamaan dengan pelaksanaan Hajad Dalem Sekaten kali ini, keraton akan menggelar pameran yang akan berlangsung pada tanggal 1 – 9 November 2019 di Kagungan Dalem Bangsal Pagelaran dan Kompleks Sitihinggil Keraton Yogyakarta. Tema besar yang diangkat dalam pameran tersebut adalah “Sri Sultan Hamengku Buwono I: Menghadang Gelombang, Menantang Zaman”. Oleh karena itu, koleksi yang akan dipamerkan dan muatan acara pameran akan memiliki sangkut paut dengan pendiri Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat tersebut.

Secara khusus, pameran akan menampilkan berbagai catatan sejarah dan karya Sultan pertama dari Keraton Yogyakarta. Berdasarkan hal tersebut, dirumuskan topik pameran sebagai berikut:

  1. Biografi Sri Sultan Hamengku Buwono I
  2. Peran Sri Sultan Hamengku Buwono dalam Sejarah
  3. Karya Sri Sultan Hamengku Buwono I
  4. Obyek terkait Sri Sultan Hamengku Buwono I
  5. Anugerah pahlawan kepada Sri Sultan Hamengku Buwono I

Berikut rincian agenda selama Pameran Sekaten 2019 berlangsung: 

1. Tur kuratorial

Tur Kuratorial merupakan ulasan ahli terhadap koleksi yang dipamerkan dan dikemas dalam kegiatan diskusi terbuka. Tur kuratorial akan dilakukan pada Jumat (1/11) pk 09.00 dengan dipimpin langsung oleh GKR Bendara. 

2. Pelatihan Seni dan Lomba Karawitan

Pelatihan Seni 

Pelatihan Seni terdiri dari Pelatihan Gamelan, Pelatihan Tari Putra dan Putri, serta Pelatihan Membatik. Pelatihan seni ini merupakan wahana interaktif bagi masyarakat saat berkunjung ke pameran. Berikut kami sampaikan jadwal peserta untuk mengikuti pelatihan seni keraton yang sebelumnya telah mendaftar:

 KLIK DI SINI

b. Lomba Karawitan

Lomba ini diikuti oleh kelompok karawitan tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama se-DIY. Lomba ini dilaksanakan pada tanggal 2,4,5, dan 7 November pada jam 10.00-12.00 bertempat di Bangsal Pagelaran dan dapat disaksikan oleh umum. 

Jadwal Pelatihan Seni Sekaten 2019

3. Pertunjukan dan Perlombaan Seni

Kegiatan ini adalah ruang yang dapat dimanfaatkan oleh komunitas, sanggar, ataupun institusi seni utuk dapat tampil mengisi acara setiap hari di Bangsal Pagelaran. Pada kegiatan Pameran Sekaten ini sendiri, Keraton Yogyakarta juga akan menyajikan beragam pementasan seni dari KHP Kridhomardowo maupun dari berbagai institusi pendidikan di wilayah DIY. Kegiatan ini dapat disaksikan oleh umum. Jadwal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran berikut ini: 

Jadwal Pementasan Kridhomardowo Sekaten 2019

Jadwal Pentas Institusi Sekaten 2019

4. Diskusi Film Budaya dan Workshop Aksara Jawa Digital

Diskusi film budaya merupakan ruang diskusi terbuka bagi masyarakat terhadap film, seni budaya, maupun koleksi keraton dan instansi terkait lain. Rincian selengkapnya dapat disimak pada jadwal berikut ini: 

Jadwal Diskusi Film Sekaten 2019

Workshop Aksara Jawa Digital merupakan pelatihan lanjut mengenai cara pengaplikasikan Aksara Jawa melalui media digital. Workshop ini akan dilaksanakan pada Senin (4/11) dan Jumat (8/11) di Bale Bang, Kompleks Sitihinggil Keraton Yogyakarta pukul 16.30-18.00. Selengkapnya silakan simak poster berikut ini:

Jadwal Pelatihan Aksara Jawa Digital

 

JAM BUKA PAMERAN SEKATEN

Setiap hari pameran akan dibuka untuk umum dengan jam kunjung pukul 09.00-21.00 WIB. Tiket masuk ke pameran sebesar Rp 5,000 dapat diperoleh di loket pembelian yang berada di sebelah barat Bangsal Pagelaran, di dekat pintu masuk. Terdapat beragam stand foodcourt yang dapat dinikmati oleh pengunjung Pameran Sekaten 2019.

 

JADWAL PENGAJIAN DI MASJID GEDHE 

Sejatinya, inti dari gelaran Sekaten adalah prosesi Miyos dan Kondur Gangsa Gamelan Sekati, Selama gamelan dibunyikan pada tanggal 4-8 November 2019, terdapat kegiatan pengajian di Masjid Gedhe yang dapat diikuti oleh umum, Jadwal terlampir: 

Jadwal Pengajian Masjid Gedhe

 

JADWAL RANGKAIAN HAJAD DALEM GAREBEG MULUD 

Berikut kami sampaikan rincian jadwal rangkaian Hajad Dalem Garebeg Mulud. Seluruh prosesinya dapat disaksikan oleh masyarakat dan disiarkan secara langsung melalui media sosial Kraton Jogja. 

 

  • 27 Oktober: Gladhi Prajurit
  • 3 November: Miyos Gangsa 
  • 7 November: Numplak Wajik 
  • 9 November: Kondur Gangsa 
  • 10 November pagi: Garebeg Mulud 
  • 10 November malam: Bedhol Songsong 
  •  

SEKILAS MENGENAI SEKATEN 

Sekaten dipercaya sudah berlangsung sejak masa pemerintahan Kerajaan Demak pada awal abad XVI. Sekaten terus menerus dilestarikan oleh Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa Tengah seperti Pajang dan Mataram, baik pada saat pusat kerajaan berada di Kerta, Pleret, Kartasura, hingga Surakarta dan Yogyakarta.

Ada yang memaknai Sekaten berasal dari kata ‘syahadatain’ yang berarti dua kalimat syahadat. Selain itu, Sekaten juga terkait erat dengan gamelan yang diberi nama Kyai Sekati. Konon, pada masa Kerajaan Demak, para Wali menggunakan momentum kelahiran Nabi Muhammad yang jatuh pada Bulan Mulud (Tahun Jawa) untuk berdakwah dengan pertama-tama membunyikan Gamelan Sekati. Masyarakat yang tertarik dengan suara gamelan pada sunyi senyap masa silam, akan berkumpul dan kemudian mendengarkan dakwah para Wali dalam menyebarkan agama Islam. Sekaten yang diselenggarakan pada Bulan Mulud kemudian juga sering disebut dengan peringatan Muludan.

Prosesi Sekaten diawali dengan prosesi Miyos Gangsa. Yaitu keluarnya Gamelan Sekati Kanjeng Kiai (KK) Gunturmadu dan Kanjeng Kiai (KK) Nagawilaga dari dalam KeratonYogyakarta menuju area Pagongan Masjid Gedhe pada tanggal 6 Mulud Tahun Jawa. Pada dini hari tanggal 12 MuludGamelan Sekati akan dikembalikan ke dalam keraton melalui prosesi Kondur Gangsa. Selama berada di Pagongan Masjid Gedhe antara 6-12 Mulud ini, gamelan terus menerus ditabuh sejak pagi hingga tengah malam secara bergantian. Rentang waktu pada saat gamelan dibunyikan inilah yang disebut dengan berlangsungnya tradisi Sekaten

Upacara Miyos Gangsa tahun ini akan dilaksanakan pada Minggu (3/11). Utusan Dalem yang dalam hal ini adalah Putra-Putra Dalem Putri akan menyebar udhik-udhik di area Bangsal Ponconiti dan Kamandungan Lor (Pelataran Keben) pada pukul 20:00. Selanjutnya prosesi Miyos Gangsa akan dimulai tepat pukul 23:00 hingga menuju tengah malam. Sementara itu, Kondur Gangsa akan dilaksanakan pada Sabtu (9/11) pukul 23.00. Sri Sultan akan miyos di Masjid Gedhe untuk melaksanakan serangkaian kegiatan. Keesokan hari setelah pelaksanaan Kondur Gangsa, akan digelar Garebeg Mulud pada Minggu (10/11) mulai pukul 07:00. Seluruh rangkaian kegiatan ini dapat disaksikan oleh umum. Sesaat sebelum dimulainya prosesi Kondur Gangsa, Sultan akan miyos ke halaman Masjid Gedhe untuk menyebar udhik-udhik yang terdiri dari beras, biji-bijian dan uang logam di tiga tempat diawali dari Pagongan KidulPagongan Lor, dan di dalam Masjid Gedhe. Peristiwa ini merupakan momen yang mempertemukan raja dengan rakyat secara langsung. 

Selanjutnya, Sri Sultan akan mendengarkan pembacaan Riwayat Nabi Muhammad SAW di Serambi Masjid Gedhe dengan mengenakan simping atau rangkaian bunga di telinga. Penggunaan simping bunga ini mempunyai makna bahwa raja akan mendengarkan keluhan serta aspirasi rakyat.

Luhurnya tradisi beserta makna yang terkandung dalam setiap rangkaian acara yang telah berlangsung selama ratusan tahun ini akan lebih ditonjolkan melalui pengelolaan acara sekaten tahun ini. Hal ini diharapkan dapat lebih meneguhkan keistimewaan Yogyakarta dalam menjadi benteng budaya di tanah Jawa.